Percepatan, Gaya, dan Efek Coriolis
Jika sebuah titik P berputar terhadap suatu sumbu non-inertial (moving) dan mengalami percepatan, maka percepatan linier titik P tersebut terhadap sumbu merupakan penjumlahan dari 4 komponen percepatan yaitu percepatan sumbu non-inertial itu sendiri (terhadap fixed reference frame), percepatan normal P, percepatan tangensial P, dan percepatan coriolis P. Percepatan normal (disebut pula percepatan sentripetal/sentrifugal) mengarah menuju/menjauhi sumbu putar. Percepatan tangensial memiliki arah tegak lurus terhadap percepatan normal. Sedangkan percepatan coriolis muncul karena percepatan titik P diukur terhadap sumbu non-inertial.
Jika O adalah sumbu putar, omega adalah kecepatan angular perputaran, dan v(P/O) adalah vektor kecepatan linier titik P terhadap O, maka vektor percepatan coriolis titik P dirumuskan sebagai:
Akibat adanya percepatan Coriolis, muncullah gaya Coriolis. Adapun fenomena yang muncul akibat percepatan dan gaya Coriolis biasa disebut sebagai efek Coriolis. Berikut ini beberapa ilustrasi mengenai efek Coriolis.
Penjelasan dan ilustrasi efek Coriolis di Wikipedia bisa dilihat disini.
Ilustrasi video mengenai efek Coriolis:
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=49JwbrXcPjc]
.
Bisa dilihat dalam video diatas bahwa peluru yang ditembakkan memiliki lintasan kurva melengkung akibat efek coriolis. Seandainya piringan tidak berputar, niscaya peluru yang ditembakkan akan melesat dalam lintasan lurus.
Dibawah ini adalah video serupa. Meski cincin penadah tidak segaris dengan pipa outlet, namun bola peluru bisa masuk melewati cincin penadah akibat adanya efek coriolis.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=WrywELrZ9zc]
.
Terakhir, ini juga video yang juga bagus untuk menggambarkan efek coriolis dalam konteks astronomi/geografi.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=__SlJtnpCD8]
terimakasih, sangat membantu